Rabu, 11 Mei 2011

Teru-Teru Bōzu


Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyo
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomasho
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Sorete mo kumotte naitetara
Sonata no kubi wo chon to kiru zo

Translation:

Teru-teru-bozu, teru bozu
Do make tomorrow a sunny day

Like the sky in a dream sometime
If it's sunny I'll give you a golden bell

Teru-teru-bozu, teru bozu
Do make tomorrow a sunny day

If you make my wish come true
We'll drink lots of sweet rice wine
Teru-teru-bozu, teru bozu

Do make tomorrow a sunny day

But if the clouds are crying (it's raining)
Then I shall snip your head off


Sudah tidak asing lagi dengan lagu di atas?

Lagu itu ditulis oleh Kyoson Asahara lalu disusun oleh Shinpei Nakayama, dan pada akhirnya dirilis pada tahun 1921. Lagu ini berkaitan dengan teru-teru bozu.

Lantas, apa itu Teru-teru Bozu?

Teru Teru Bōzu (てる てる 坊主) adalah boneka kecil buatan tangan tradisional, yang terbuat dari kertas putih atau kain dan digantungkan di luar jendela dengan sebuah benang/tali. 'Teru' dalam bahasa Jepang, menggambarkan sinar matahari, dan 'bōzu' adalah seorang biarawan Buddha, atau dalam bahasa modern juga bisa disebut "botak". Boneka ini dianggap sebagai jimat yang memiliki kekuatan magis untuk membawa cuaca cerah, dan untuk menghentikan atau mencegah hujan.

Teru Teru Bozu di percaya sebagai boneka penangkal hujan. Biasanya sebelum piknik sekolah, banyak anak-anak di Jepang yang membuat Teru-Teru-bōzu dari kertas tisu atau kapas, lalu menggantungnya di jendela berharap agar cuaca cerah saat berlangsungnya piknik.

Sedangkan bila menggantungnya terbalik, dengan kepala dibawah itu artinya kita meminta hujan turun. Itulah pemandangan yang sangat umum di Jepang.

Artikel Terkait